Dunia Akui Negara Palestina Meski Masih Dijajah Israel
sum,ber:
WARTA KOTA, WASHINGTON— Melekat pada tali tiang benderayang dibasahi air hujan, sehelai kain yang tak segera diketahui bentuk identitas atau karakter nasional apa yang dilambangkannya, dikerek di Perserikatan Bangsa Bangsa, diiringi tepuk tangan, sorak sorai dan merujuk simbolisme serta harapan.
Akhirnya angin bertiup, dan bendera hitam, hijau, merah dan putihPalestina itu berkibar bebas untuk pertama kalinya di PBB setelah Majelis Umum menerima satu resolusi 10 September lalu untuk mengakui wilayah yang diduduki Israel sebagai sebuah negara.
Para diplomat dan staf berbaris berjajar di lapangan rumput tersiram air hujan di Rose Garden, PBB, di East River, guna menyaksikan pengibaran bendera itu.
Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon menjadi orang pertama yang menyebutkan harapan, kendati dia berhati-hati sekali mengenai harapan apa yang disimbolkan dari sebuah bendera yang berkibar.
Sepertinya asa itu bukan merujuk harapan terwujudnya sebuah negara dalam waktu yang segera, melainkan suatu hari nanti.
"Ini hari membanggakan bagi bangsa Palestina di seluruh dunia. Ini hari penuh harapan. Ini adalah pengingat bahwa simbol itu penting," kata dia.
"Semoga pengibaran bendera ini memberi harapan bagi bangsaPalestina dan komunitas internasional bahwa kenegaraan Palestinian dalam jangkauan."
Bendera ini juga pengingat bahwa simbol tidak sembarangan bagi negara.
"Bendera itu gampang," kata seorang pejabat Eropa yang mengikuti upacara pengibaran bendera Palestina itu.
"Ada banyak suara nyaring yang menentangnya dari Israel dan Amerika, tetapi setidaknya itu bukan peta. Bayangkanlah menggambar batas-batas negara."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar