Sinopsis The Legend Of The Blue Sea Episode 1 Bagian Pertama
sumber: http://www.aktriskorea.web.id/sinopsis-drama-korea/sinopsis-the-legend-of-the-blue-sea-episode-1-bagian-pertama/
Pada pengenalan awal drama ini muncullah
masa di bulan Agustus 1598, tepatnya di daerah Hyeupgok-hyun,
Gangwando. Hujan deras menghantam dermaga di desa itu. Para nelayan
berjuang untuk menyelamatkan diri mereka. Para ibu2 pun mengalami
kesulitan yang hebat. Rumah rakyat pun rusak parah, dan warga menjadi
ketakutan.
Gelombang tsunami yang besar pun
menerjang dermaga desa tersebut. Keesokan harinya, para warga
membersihkan rumah mereka yang diterjang badai dan cuaca buruk kemarin.
Namun disisi lain, warga mendapatkan berkah atas badai tsunami itu
karena ikan banyak bertaburan di pantai. Para warga memungut ikan2
tersebut.
Rakyat,”panen yang besar. Tahun penuh
kelimpahan”, sambil memungut banyak ikan di pesisir pantai. Namun disisi
lain, seorang putri duyung terjebak di dekat gua karena terbawa
gelombang tsunami. Tak lama seorang warga menemukan putri duyung
tersebut yang bernama Shim Chung (diperankan oleh Jun Ji Hyun). Warga
itu mendekatinya, dan terheran, warga,”Apa dia manusia ataukah seekor
ikan?”.
Lalu warga itu menangkap putri duyung
itu dan membawa putri duyung itu ke seorang ajusshi bangsawan. Ajusshi
melihat putri duyung itu dan tertawa, ajusshi,”ini sungguh seorang putri
duyung”. Ajusshi itu hendak menyentuh putri duyung itu, namun warga
melarangnya dengan alasan ada mitos jika manusia menyentuh putri duyung,
maka putri duyung itu akan mengambil jiwa manusia yang menyentuhnya
serta menghapus ingatannya. Warga,”saya dengar inilah cara putri duyung
melindungi diri mereka dari manusia..”.
Warga itu memberitahukan bahwa ada
beberapa nelayan menjadi gila karena menyentuh putri duyung. Ajusshi
bangsawan itu lalu berpikiran untuk menyentuh putri duyung itu tidak
dengan tangannya, namun dengan sebilah pedang.Putri duyung itu pun
memandang sekilas ke arah para warga. Ajusshi bangsawan itu lalu
menawarkan sajian makan yang besar kepada para warga, ajusshi,”Kapan
anggota dewan kota tiba?”, sambil memandangi putri duyung.
Disisi lain, Dam Ryung (diperankan oleh
Lee Min Ho) sedang dalam perjalanan kekota disertai dengan kawalan
beberapa warga. Dam Ryung pun dijamu dengan minum arak oleh ajusshi
bangsawan itu disertai sajian tampilan tarian gisaeng. Ajusshi,”Tuan,
jadi banyak anggota dewan kota yang datang kesini. Namun ini pertama
kalinya melihat seseorang dengan tampilan yang hebat”.
Dam Ryung menjelaskan kegiatannya ketika
belajar di Sungkyunkwan, Dam Ryung,”Saya tidak yakin tentang akedemik,
namun saya tidak pernah kehilangan tempat pertama secara visual. Kepala
dan bahu diatas segalanya, atau tinggi dan mulia, akan saya katakan”.
Ajusshi menyela,”Sungguh kasihan jika orang yang hebat menjadi duda di
kehidupannya”. Ajusshi itu yakin Dam Ryung akan terbuai dengan
kecantikan para wanita di desanya. Lalu ajusshi itu menyinggung tentang
legenda putri duyung, seorang dewan kota menceritakan kawanan putri
duyung bahkan bisa menikah dengan seorang manusia.
Namun seorang anggota dewan kota lain
tak percaya dengan cerita putri duyung karena belum melihat keberadaan
putri duyung itu sendiri. Ajusshi bangsawan,”hari ini adalah
membahagiakan saat seorang anggota dewan baru sudah datang. Saya akan
menunjukkan pertunjukkan yang sangat jarang dlihat”. Lalu para pelayan
di rumah ajusshi bangsawan itu menyalakan obor, dan Dam Ryung pun
melihat si putri duyung dari kejauhan. Dam Ryung terpana melihat putri
duyung tersebut.
Dam Ryung melihat sang putri duyung yang
diikat dengan tali dan para warga mengayunkan kayu ke tubuh putri
duyung tersebut. Ajusshi bangsawan,”Dia sungguh putri duyung. Bukan
putri duyung yang diceritakan di cerita kuno..namun putri duyung yang
saya sungguh dapatkan”.
Dam Ryung lalu keluar dari tempatnya
berpijak dan menghampiri sang putri duyung yang tak berdaya. Dam Ryung
lalu bertanya ke ajjusshi apa yang akan dilakukannya kepada putri
duyung. Ajusshi,”Di makam, Qin Shi Huang, tidak ada lidah api yang
tak pernah padam. Apa kamu tahu rahasia itu. itu karena ada minyak dari
putri duyung. Mereka bilang minyak yang diekstrak dari seekor putri
duyung adalah kualitas yang terbaik. Bahkan bila dibandingkan dengan
dari ikan paus”.
Ajusshi itu menerangkan minyak dari
putri duyung tidak membusuk meskipun dalam waktu yang sangat lama.
Ajusshi itu merasa keberuntungan mendatanginya, karena minyak dari
ekstrak putri duyung tak ternilai harganya. Lalu Dam Ryung menyuruh
ajusshi bangsawan itu mendekatinya.
Dam Ryung tahu ajusshi itu sudah
membayar lebih 1000 Yang (mata uang jaman joseon) dari nilai pajak,
untuk mendapat posisi di pemerintahan lalu mendapatkan keuntungan 3 kali
lipat dari para pelaut dengan memeras mereka. Dam Ryung menegaskan
ajusshi itu sudah melakukan sebuah kejahatan yang besar. Dam Ryung
menjelaskan Yang Mulia sudah mendeklariskan bahwa siapaun yang mengambil
keuntungan dari pajak dan membuat rakyat mendetita, maka orang itu akan
duhukum dengan berat, bukan hanya dihukum cambuk bahkan dihukum mati.
Ajusshi bangsawan itu pun ketakutan dan bingung apa yang harus
dilakukannya.
Ajusshi bangsawan itu lalu menawarkan
memberikan putri duyung untuk menebus kejahatan yang dia buat. Lalu Dam
Ryung pun membawa putri duyung itu bersamanya dan meninggalkan desa
ajusshi bangsawan itu. Ajusshi itu memandangi Dam Ryung yang pergi
sambil merasa Dam Ryung sudah membuatnya malu, ajusshi,”Seekor duyung
tak bisa bertahan meninggalkan laut. Saya akan menaruh putri duyung itu
kembali ke tanganku”.
Ajusshi itu berencana untuk menghabisi
Dam Ryung. Dam Ryung memandangi putri duyung itu di dalam laut, dan sang
putri berenang memandangi Dam Ryung di perahu. Putri duyung itu
mendekati perahu Dam Ryung, dan mengulurkan tangannya kepadanya. Dari
kejauhan ajusshi bangsawan itu heran dengan apa yang dilakukan si putri
duyung.
Ajusshi itu mengira putri duyung itu
akan mengambil jiwa Dam Ryung dan menghapus ingatannya. Pelayan
ajusshi,”mereka bilang putri duyung hanya menghapus ingatan yang mereka
inginkan. Akan tetapi, lebih baik tidak mengambil tangan itu”. Nelayan
itu menjelaskan kehidupan putri duyung serta manusia adalah dua sisi
yang berbeda. Putri duyung itu lalu mengulurkan tangannya, dan Dam Ryung
bersama si putri duyung saling bersentuhan tangan.
Dan akhirnya muncullah masa di jaman
sekarang era modern, dan tokoh Dam Ryung bereinkarnasi menjadi Joon-Jae.
Joon Jae berada di sebuah bis dan mengusik seorang anak kecil. Joon Jae
menyamar sebagai seorang pengacara dan merayu seorang gadis di bar.
Joon Jae pun menyamar sebagai Nam In Joong, dan bertingkah seperti
seorang yang bodoh sambil melayani kliennya. Joon Jae melakukan tanda
tangan kontrak dengan kliennya, dan Joon Jae merayu wanita cantik di bar
itu sambil melakukan trik sulap.
Joon Jae mengambil barang antik dari
kliennya, namun klien Joon Jae tidak mendapatkan uang sepeser pun, tapi
hanya sekuntum mawar. Joon Jae jalan bersama temannya dan dia memuji
akting dari Joon Jae yang melebihi Harry Potter. Joon Jae bersama
temannya yaitu Nam Doo (diperankan oleh Lee Hee Joon) dan Tae O
(diperankan oleh Won Ho) kembali melakukan penipuan. Ketiganya menyamar
sebagai tukang yang akan memperbaiki elevator dan masuk ke sebuah kantor
jaksa umum. Ketiganya hampir masuk kedalam gedung, namun seorang satpan
menegur Joon Jae, satpam,”Kepala Go tidak datang? Dia orang yang selalu
datang..”.
Joon Jae lalu memandangi satpam itu dan
memahami tingkah satpam itu untuk mengetahui kepribadiannya. Di dalam
hatinya, Joon Jae yakin satpam itu seorang perokok dan memiliki denyut
jantung yang kencang, dan menyadari satpam itu mudah dihipnotis. Lalu
Joon Jae melakukan trik sulap dengan memainkan korek api untuk
mengacaukan konsentrasi si satpam, Joon Jae,”Dia sudah datang, disebelah
sana..”.
Satpam termangu,”Dimana..”. Joon
Jae,”Disana..”, dan satpam itu terhipnonis mengira melihat Kepala Go,
padahal hanya seorang ahjumma. Akhirnya, ketiganya berhasil masuk
kedalam gedung kantor jaksa umum. Joon Jae bersama Nam Doo pun masuk
menyamar sebagai jaksa dalam gedung itu, sedangkan Tae O meretas sistem
ID karyawan gedung untuk memalsukan identitas keduanya. Akhirnya klien
mereka masuk, dan Joon Jae serta Nam Do menyamar sebagai jaksa di kantor
jaksa umum. Tak lama klien mereka masuk, Nam Doo,”Ah, tuan Han Sung
Tae..Silahkan duduk”.
Lalu Nam Doo berpura2 mengenalkan tuan
Han bersama seorang klien wanita dari kota Myungdong. Nam Doo,”Anda
tahu, di SMA Gangnam Jeil, seorang siswa bunuh diri, dalam dalam catatan
bunuh dirinya, nama anaknya tertera di dalamya”. Klien wanita itu kesal
anaknya tertera dalam catatan bunuh diri seorang siswa.
Dari luar gedung jaksa umum, Tae O
meretas lampu lalu lintas dengan sering menyetel lampu merah, sehingga
jaksa yang asli tidak bisa menyebrang masuk kedalam kantor jaksa umum.
Klien wanita itu berkeluh kesah kepada Joon Jae tentang kasus yang
menimpa anaknya. Tae O,”Keluarlah dalam semenit. Petugasnya akan kembali
segera”. Tae O meretas kembali lampu lalu litas untuk menghambat
petugas jaksa sesugguhnya, namun Joon Jae serta Nam Doo berpura2 ingin
makan siang dan mengajak klien wanita mereka keluar.
Di dalam lift, klien wanita Joon Jae
memandangi Joon Jae, klien wanita,”Akun rahasia kami berada di dekat
Virgin Island”. Joon Jae,”Itu tidak bagus. Virgin Island tidaklah
sungguh bagus. Itu adalah sebuah surga pajak. Mana bisa itu sebuah
tempat perlindungan, kenapa bisa sungguh terkenal? Bisakah Anda
bersembunyi disana?”. Lalu Joon Jae, Nam Doo keluar dari gedung jaksa
umum dan Joon Jae menawarkan sebuah pulau yang menarik kepada kliennya,
Joon Jae,”Ini adalah sebuah pulau di wilayah Meditarean, Saya dengar
pemandangangnnya menakjubkan disana”.
Akhirnya dengan kemampuan menipu
ketiganya, mereka bisa menyakinkan wanita itu, sedangkan Joon Jae, Nam
Doo serta Tae O hendak terbang keluar Korea, dan berada di bandara
Incheon. Nam Doo berbincang dengan kliennya, Nam Doo,”Oh, yah ibu.
Saya harus saya memeriksa jumlahnya. Tentunya. Kami semua dalam satu
kapal sekarang. Jika orang lain mendapatkan akun itu tentu saja, jaksa
kita yang akan melangkah. Saya tidak berdoa buat apapun namun demi
kesuksesan unjian masuk Anda”.
Tanpa pamit, Tae O pun bergegas pergi,
dan membuat kesal Joon Jae karena dia tak mengucapkan selamat tinggal.
Tae O, Joon Jae, serta Nam Doo mengambil terminal keberangkatan yang
masing2 berbeda, dan ketiganya berpisah. Joon Jae berada di sebuah
pesawat, dan dia merayu seorang pramuragi. Pramugari kagum dengan Joon
Jae, pramugari,”Anda pasti seorang pria yang dipenuhi dengan cinta”.
Karena pesawat akan tiba, pramugari membuka jendela pesawat sehingga
Joon Jae bisa melihat pemandangan indah dari luar pesawatnya.
Pramugari,”Saat saya terbang kesini, saya dengar dari lelaki tua yang
sudah tingga lama disini, mereka bilang putri duyung masih tinggal di di
air kota ini”.
Muncullah sebuah pulau, dan pramugari
itu menceritakan bahwa dulunya putri duyung sudah hidup di samudra,
namun mereka menghilang. Dan putri duyung yang tersisa di bumi, tinggal
di pulau tersebut. Beberapa putri duyung pun mengarungi samudara di
laut. Putri duyung yang pernah bertemu dengan Dam Ryung semasa Joseon
menemukan gelang Dam Ryung di dasar laut.
Sang putri duyung mengambil gelang Dam
Ryung itu dan naik ke permukaan laut sambil memandangi matahari. Si
putri duyung mengenakan gelang Dam Ryung, dan seorang anak yang ada di
kapal pesiar melihat si putri duying, lalu memberitahukan ibunya bahwa
dia melihat putri duyung. Putri duyung itu masuk kedalam laut, dan bom
laut menyerang putri duyung itu.
Putri duyung itu berenang dengan
kencang, dan Joon Jae duduk disebuah pulau. Putri Duyung itu terdampar
sebuah pulau. Putri duyung itu heran melihat ekornya yang sudah menjadi
sepasang kaki seperti manusia. Putri duyung itu berenang, dan Joon Jae
keluar dari tempat penginapannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar