Sinopsis The Legend of The Blue Sea Episode 1 Bagian Kedua
sumber: http://www.aktriskorea.web.id/sinopsis-drama-korea/sinopsis-the-legend-of-the-blue-sea-episode-1-bagian-kedua/
Joon Jae sejenak keluar untuk menghirup
udara segar di pantai dekat hotel tempat ia menginap, dan Sim Chung
langsung bersembunyi di dalam air setelah melihat seorang pria datang
ketika ia sedang berenang.
Tak berselang lama, Joon Jae terkaget
setelah mendengar suara aneh. Dia keluar dari kamarnya, dan mendapati
meja makannya berantakan, bekas makanan berhamburan di lantai termasuk
kulit pisang bahkan sampai ke ruang pakaiannya.
Joon Jae kesal melihat pakaiannya juga
berserakan di lantai, sampai akhirnya ia ketakutan dan terjatuh ke
lantai setelah melihat sepasang kaki di lemari pakaiannya. Dam Ryung
menyorong hanger pakaiannya, dan ia lega setelah mendapati di depannya
hanya seorang wanita yang bergelantungan di hanger jaketnya.
Sim Chung berusaha menyembunyikan
wajahnya karna malu. Dia hanya diam saat Joon Jae bertanya dia siapa dan
apa kebangsaannya – apa China atau Jepang, dan kemudian menduga dia
orang Korea.
Joon Jae kesal setelah melihat Sim Chung
memakai pakaian yang sangat ia sayangi; dan dengan nada suara yang
keras, Joon Jae mengungkapkan kekesalannya atas keamanan hotel ini. Sim
Chung ketakutan dan menendang Joon Jae sebanyak dua kali sampai ia
mengerang kesakitan, karna merasa terancam.
Sim Chung keluar dari ruangan pakaiannya
dengan mengepalkan kedua tangannya, dan Joon Jae dibuat penasaran apa
yang sedang ia sembunyikan di tangannya.
Sim Chung melihat laut tanpa menyadari
ada dinding kaca yang menghalanginya. Dia berlari kencang, bermaksud
menuju laut itu, tapi pada akhirnya dia menempel di kaca dengan pose
lucunya, dan kemudian terjatuh di lantai. Joon Jae menelpon polisi dan
melaporkan bahwa seseorang telah masuk ke dalam kamarnya.
Joon Jae mengikatnya dan menasihatinya
bahwa dia harus mengatakan ‘sumimasen’ apabila dia akan melakukan hal
seperti ini lagi dan jangan mempermalukan negara mereka. Joon Jae duduk
di depannya, dan menyuruhnya mengulangi kata ‘su-mi-ma-sen, tapi Sim
Chung tak memperhatikan ucapannya, sementara Joon Jae kemudian
memotretnya di ponselnya.
Joon Jae penasaran dengan sesuatu yang
sedang disembunyikan Sim Chung di tangannya. Dia membuka satu persatu
jarinya, dan ia hanya tertawa terbahak-bahak setelah hanya menemukan
sebuah ceri.
Polisi datang dan memborgolnya. Joon Jae
tiba-tiba menunjukkan kepeduliannya dan bertanya apa mereka harus
memborgolnya. Joon Jae menambahkan, “Dia tidak mencuri apapun,” dan
polisi menjawab bahwa itu karna mereka menangkapnya sebelum itu terjadi
dan dia menjadi tersangka utama.
Di dalam mobil polisi, Sim Chung tampak
seperti orang pedalaman yang baru saja tiba di kota dan takjub melihat
keramaian kota. Sesampainya di kantor polisi, Sim Chung malah keheranan
melihat pintu masuk yang terbuka dengan otomatisnya, dan ikan-ikan yang
ada di dalam akuarium. Shim Chung hanya mengatakan beberapa kata,
“kii…kiii.”
Joon Jae melihat foto di ponselnya dan
melihat gelang giok yang dikenakan oleh Sim Chung. Dia mengirimkannya ke
seorang temannya di Korea untuk menyelidikinya. Sementara itu, polisi
mulai menginterogasi Shim Chung, tapi tentu saja dia tidak bisa memahami
apapun, dengan bahasa asing yang mereka gunakan. Shim Chung mulai
bermain-main dengan tisu, dan polisi semakin dibuat geram dengan tingkah
konyolnya.
Si pak polisi mengarahkan mukanya dekat
kepada Sim Chung dan membanting sebuah file di atas meja dan Shim Chung
malah meninjunya. Dia terlempar jauh dari kursinya dan Sim Chung
mengambil senjatanya tanpa tahu itu apa. Para petugas polisi menunduk
karna ketakutan dan berusaha menenangkan Sim Chung. Dia membuang
senjatanya ke lantai untuk kembali bermain dengan tisu.
Saat sedang kencan dengan Krystal dan
berhasil membuatnya terkesima dengan sebuah pertunjukan sulapnya, Joon
Jae mendapatkan sebuah pesan sms dari temannya bahwa gelang itu berumur
400 tahun dan bernilai lebih dari $62,000 dan membawa keberuntungan.
Temannya menambahkan bahwa ada karakter China yang tertulis di gelang
itu ‘Dam Ryeong,’ dan dia menebak tulisan itu adalah nama seseorang.
Joon Jae mengabaikan kencannya dan bergegas datang ke kantor polisi
untuk menjemputnya.
Joon Jae meminta polisi untuk melepaskan
Shim Chung, tapi polisi mengatakan mereka belum melakukan investigasi.
Joon Jae kemudian mengeluarkan korek apinya, yang ia gunakan untuk
menghipnotis dan memberitahu polisi bahwa dia adalah istrinya, dan baru
saja menikah dan mereka sedang bulan madu. Karna telah dihipnotis,
polisi ini berhalusinasi saat melihat Sim Chung dalam balutan gaun
pengantin. Dia minta maaf dan kemudian melepaskan mereka pergi.
Joon Jae memberitahu Sim Chung bahwa ia
minta maaf atas kejadian tadi pagi, dan kemudian mengulurkan tangannya
ke arahnya, tapi Sim Chung sama sekali tak mengerti apa maksudnya. Joon
Jae ingin menyentuh gelangnya, tapi Shim Chung mengepalkan tangannya ke
arahnya sebagai wujud perlindungan diri, membuat Joon Jae hanya berkata,
‘Itu cantik,” untuk menghilangkan kecurigaannya.
Joon Jae berkata dia akan membelikannya
sebuah hadiah karna ia merasa menyesal, tapi sebenarnya dia hanya
menunggu kesempatan untuk mendapatkan gelang itu. Sim Chung tidak tahu
bagaimana menyeberang jalan, dan dia hanya merentangkan tangannya
seperti orang bodoh di pinggir jalan setelah melihat tanda yang ada di
lampu merah, sampai membuat Joon Jae bertanya-tanya, “Serius, apa
identitasmu.”
Joon Jae membawanya ke mall. Sekali lagi
Shim Chung hanya terkesima dengan apa yang dilihatnya, dan tidak tahu
bagaimana menggunakan eskalator. Joon Jae menggendongnya di atas
eskalator, dan semua orang bersorak ke arah mereka karna melihat
pemandangan yang romantis ini, layaknya pengantin baru.
Joon Jae membelikannya sepatu, dan Sim
Chung tidak tahu bagaimana menggunakannya. Sim Chung bertingkah konyol,
menaruh sepatu itu di dadanya dan kemudian meletakkan sepatu itu di
telinganya. Joon Jae mengambil sepatu itu dari tangannya, dan
memakaikannya di kakinya yang telanjang. Joon Jae juga membelikannya
pakaian, tapi Shim Chung juga tak tahu bagaimana memakainya dan malah
meletakkannya di kepalanya. Joon Jae keluar dari toko pakaian sebentar
untuk menjawab telpon dari Nam Do, dan Shim Chung keluar mengikuti
beberapa badut yang melakukan pertunjukan.
Joon Jae kembali, dan dia mendapati Sim
Chung tidak ada. Dia khawatir Sim Chung tersesat, tapi ia lega setelah
mendapatinya berada di tempat penitipan anak-anak yang kesasar dan
sedang makan lolipop. Joon Jae memarahi Shim Chung karna tiba-tiba saja
menghilang dan tidak menungguinya disana. Joon Jae memegang pundaknya
dan bertanya apa dia baik-baik saja dan apa dia tidak terluka, tapi
diam-diam melirik ke arah gelang Shim Chung yang ada di pergelangan
tangannya. Dan Shim Chung lantas tersenyum melihat perhatiannya.
Joon Jae membawanya keluar untuk makan
tapi Sim Chung malah memakan pasta dengan tangannya. Gaya makan Sim
Chung yang aneh segera menjadi perhatian orang-orang yang ada
didekatnya. Joon Jae bertanya, “Apa kau dari hutan?” Dia mengajari
bagaimana menggunakan garpu, dan Sim Chung memasang wajah lucu dan
imutnya saat menatap Joon Jae setelah memakan setiap sendok pastanya
untuk memastikan apa cara makannya sudah benar.
Joon Jae kemudian mengeluarkan korek
apinya dan menggunakan hipnotisnya pada Sim Chung, dan memberinya sebuah
kalung. Tapi kemudian kita melihat gelang itu tidak ada lagi di
pergelangan tangan Shim Chung, dan telah jatuh ke tangan Joon Jae.
Joon Jae meninggalkan Sim Chung di mall,
dan mengatakan dia harus pergi ke suatu tempat dan menyuruhnya menunggu
disini tapi di hotelnya Joon Jae mengemasi pakaian dan semua
barang-barangnya bersiap untuk pergi. Joon Jae sebenarnya berencana
meninggalkan Sim Chung dan mendatangi sebuah tempat, yang ia sebut akhir
dunia dan menyuruh temannya menunggunya dalam seminggu. Mallnya sudah
tutup dan Sim Chung masih menungguinya disana.
Hujan turun dengan derasnya, dan saat
melihat lampu jalan berwarna biru, Joon Jae yang sedang mengemudikan
mobilnya kembali teringat akan gaya lucu Sim Chung yang merentangkan
kedua tangannya dengan polosnya saat mereka akan menyeberangi jalan.
Sim Chung menunggui kedatangan Joon Jae
di mall tempat pusat anak-anak yang kesasar, tapi dia tak kunjung
datang. Petugas mall mengusirnya keluar dan menegur Sim Chung bahwa jam
bisnis mereka telah berakhir dan mereka telah tutup. Sim Chung tak
mengerti dan hanya diam melongo, sampai mereka menyebutnya gila.
Sim Chung duduk berjongkok di depan
mall, sementara hujan turun dengan derasnya. Seorang pria datang
menghampirinya, membawa sebuah payung di tangannya dan memayunginya –
dan ternyata Joon Jae kembali untuknya. Melihatnya datang, Sim Chung
tersenyum manis padanya.
Sim Chung dengan perlahan mengulurkan
tangannya padanya, dan Joon Jae pun memegang tangannya. Mengulangi
kejadian di jaman dulu ketika Dam Ryung akan membebaskan Sim Chung dan
memegang tangannya.
Kemudian flashback, saat Sim Chung
berada di tempat pusat penitipan anak-anak yang kesasar di mall. Sim
Chung ngiler melihat lolipop yang dimakan seorang anak kecil, sehingga
ia merebutnya. Anak kecil ini protes, dan Sim Chung dengan ketus
berkata, “Tunggu.”
Kita mendengar Sim Chung bernarasi,
“Tunggu adalah sebuah kata yang berarti sesuatu yang baik akan terjadi.
Sebuah kata yang bahkan ketika, sebuah gelombang, saya pergi ke suatu
tempat yang jauh, temanku akan mendapatiku. Sebuah kata yang bahkan
ketika ada sesuatu yang menakutkan seperti ada ikan hiu, kau tidak perlu
takut atau melihat disekelilingmu (karna sesuatu).”
Joon Jae datang dan memarahinya karna
tidak menungguinya. Dengan ketus, Joon Jae bertanya apa dia tidak
memahami kata ‘menunggu?’ dan menambahkan bahwa jika dia pergi tanpa
meninggalkan sepatah katapun, dia sangat ketakutan. Joon Jae memegang
pundak Sim Chung dan bertanya apa dia baik-baik saja dan tidak terluka.
Sim Chung kembali bernarasi, “Sebuah
kata yang berarti temanku berharap saya tidak terluka. Sebuah kata yang
menghangatkan hati. Sebuah kata yang berarti sesuatu hal yang baik akan
terjadi,” dan Shim Chung kemudian tersenyum manis kepada Joon Jae.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar